Home » , , » Cara Memilih Durian Yang Enak/Baik/Matang

Cara Memilih Durian Yang Enak/Baik/Matang

Written By BOTAK on Saturday 26 January 2013 | 06:10




Suka makan durian yuk kita cari tahu cara memilih durian yang enak/Baik/Matang, tips ini di sarikan dari berbagai sumber mudah-mudahan bisa bermanfaat.
“Kalau denger durian rasanya pingin cepat-cepat beli, dah terbayang rasanya enaaak tenan” kata teman saya..
Tunggu dulu saya akan cerita dulu tentang durian, sekedar tahu aja.
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.

Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies selain durian benar (D. zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio(dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan. Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.
  • 'Gapu ', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
  • 'Hepe', bijinya kempes dengan daging tebal
  • 'Kelud', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
  • 'Ligit', dari Kutai
  • 'Mawar', dari Long Kutai
  • 'Ripto', dari Trenggalek
  • 'Salisun', dari Nunukan
  • 'Selat', dari Jaluko, Muaro Jambi
  • 'Sememang', dari Banjarnegara
  • 'Tong Medaye', dari Lombok, NTB
Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan keunggulannya belum terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi geografi. Beberapa di antaranya adalah:
  • Durian parung
  • Durian lampung
  • Durian jepara
  • Durian palembang
  • Durian padang
Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di depannya. Beberapa di antaranya adalah : D24,D99,D123,D145,D158,D159 (klon sama dengan varietas ‘Montong’),D169, dan MD-UR 888 (Durian Terbaik Dunia)

Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.

Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.

Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.

Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji durian mengandung sekitar 27% amilosa. Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.
Durian (Durio zibethinus)
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi
615 kJ (147 kcal)
Karbohidrat
27.09 g
- Serat pangan
3.8 g
Lemak
5.33 g
Protein
1.47 g
Air
65g
Vitamin C
19.7 mg (33%)
Potassium
436 mg (9%)
Hanya bagian yang dapat dimakan, mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds)
Sumber: USDA Nutrient database
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.

Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan.
Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.

Karena baunya yang keras menyengat dan cenderung busuk (bagi beberapa orang), sejumlah perusahaan dan maskapai penerbangan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.

Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, dipercaya ada sebuah cara yang mudah untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Jari tangan dibersihkan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut tidak dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur, hal itu dinilai efektif.

Memilih durian

Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah durian terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik.
Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran.
Memilih buah yang tepat amat penting apabila penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.

Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya ("duren jatuhan").
Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:
  • Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
  • Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika melakukan ini.
  • Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya "ulat" di dalam buah.

Membelah durian

Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli durian yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah durian yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk "berkeringat". Bila isi durian mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.

Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk menemukan "garis" (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis sepanjang permukaan buah durian.

Bagian tangkai durian harus dibalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di ujung buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini, lalu goreskan sepanjang "garis" yang sudah terlihat sebelumnya. Sarung tangan atau sehelai kain yang tebal dapat digunakan untuk memegang buah durian dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya untuk melakukan tugas ini. Waspadai risiko tertusuk duri durian.

Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya.

Tips Memilih Durian

Karena sudah makan siang, maka sayapun berangkat ke sebuah tempat penjualan durian. Disana saya menemukan banyak jenis durian, ada yang kuning, hijau dan agak menguning. Durian itu ternyata semuanya dibeli dari Muara Dua dan dari daerah Palembang sekitarnya. emmm..enak tenan!!
Tapi bagi anda penyuka durian, ada baiknya anda menahan diri untuk mengkonsumsi buah ini bila anda memiliki lupa pada bagian tubuh ini. Karena biasanya durian ini akan membuat badan anda panas dan secara tak langsung membuat luka anda semakin membengkak dan proses penyembuhanya juga akan menjadi lama.

Disini saya akan memberikan beberapa tips singkat memilih durian sehingga kita tak merasa dirugikan pada akhirnya.

Pertama, kita harus bisa membedakan mana durian yang karbitan dan yang tidak. Yang karbitan biasanya kulitnya/duri akan terlihat layu akibat suhu panas saat di karbit. Rasanya pun pasti berbeda, yang karbitan rasanya tidak segar dan sedikit hangat.

Kedua ciumlah baunya, bila baunya tak ada berarti ada kemungkinan durian itu adalah durian karbitan atau isinya tak bagus atau mentah. Tapi memang sebagaian durian tidak memiliki bau yang wangi, nah untuk yang satu ini coba kita pukulkan duren dengan menggunakan batu atau pisau, bila suaranya seperti tidak solid/keras (suaranya seperti nangka yang matang) maka durian itu sudah pasti matang. Durian yang matang akan memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan dengan yang mentah.

Selanjutnya, jangan terkecoh dengan ukuran karena biasanya ukuran tak merefleksikan isinya. Menentukan manis atau tidaknya durian itu adalah hal yang lain lagi. Ingat matang belum tentu manis atau enak karena ada durian yang matang tapi rasanya basi atau rasa air dingin.

Bila memang sang penjual mengijinkan, cungkillah dengan pisau pada bagian garis kamar durian hingga kita mendapatkan dagingnya dan dari situ anda akan tahu apakah durian itu manis atau tidak.
Selanjutnya jangan lupa membayar dan buang sampahnya pada tempatnya..
Selamat makan durian

Sumber : Wikipedia dan Kompasiana
(Tips memilih durian yang baik, memilih durian yang enak, memilih durian yang matang)

Artikel Terkait :
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Blog Archive

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. TAUBAT SAMBAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger